Viosarinews.com, Kab. Garut – Melanjutkan kembali investigasi perihal kebobrokannya sistem manajemen pasca terungkapnya dugaan pemalsuan data guna memuluskan proses pengajuan pinjaman uang dan diduga kuat terdapat sindikat pemalsuan data serta konspirasi yang mengikat hingga terkuak data palsu yang bisa menjadi nasabah aktif a/n Santi Susanti 06 September 2023 dan sudah viral dibeberapa media online ternama dengan judul ” Palsukan Data Diri Guna Cairkan Pinjaman di Bank BJB Cabang Garut, Ternyata Hadir Markus Orang Dalam Guna Muluskan Jalan “, team liputan mencoba melanjutkan investigasi terkait meminta statement dari semua pihak perihal data seorang anak remaja yang ternyata dalam keadaan sakit (difabel) akan tetapi setelah data KK (Kartu Keluarga) dan KTP nya dengan cara diiming-imingi hingga jatuh ke tangan orang yang tidak berperikemanusiaan dipalsukan photo nya dengan photo orang lain (belakangan diketahui atas nama Iki) tetangga dari Dikri Ramdani, lalu dicairkan (menjadi nasabah aktif) di Bank BJB dengan nilai pinjaman Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah), tanpa seijin pemilik data ataupun pihak keluarga.
Sebelum team liputan berangkat ke Garut guna melanjutkan investigasi guna bongkar terkait data yang digunakan untuk Pengajuan pinjaman ke Bank BJB Cabang Garut yang menurut salahsatu petugas AO (Account Officer) a/n Turisman digunakan oleh mantan manager Fisik nya yang sudah pindah ke BJB Cabang Tasik atas nama Opik (belum diketahui nama lengkapnya), pada hari Rabu 25 Oktober 2023 team liputan mendengar kabar dari ibu Kandung nya Dikri Ramdani meninggal dunia.
Setelah mendengar kabar tersebut akhirnya pada hari Jum’at 27 Oktober 2023 team liputan pun berkunjung ke rumah duka yang beralamat di Kp. Salaawi RT 003/ RW 003 Desa Rancabango Kec Tarogong Kaler Kab. Garut, guna mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Almarhum.
Team liputan atas kepercayaan dari Ayahanda Alm. Dikri Ramdani diberikan surat kuasa guna menyelesaikan terkait digunakannya data diri Almarhum oleh Oknum Manager Fisik Bank BJB Cabang Garut.
Team liputan pun beranjak ke Bank BJB Cabang Garut, guna melanjutkan terkait pertanggung jawaban dari Bank BJB setelah adanya perbuatan seorang oknum manager Fisik nya tersebut.
Dengan mendapatkan dukungan pula dari salahsatu petugas Bank BJB Pusat Jln. Naripan Bandung yang merasa bahwa kasus tersebut harus diselesaikan secara pertanggung jawaban baik secara kemanusiaan ataupun dibawa ke ranah hukum, dengan instruksi bahwa sudah di atensi kan perihal kedatangan team.
Dengan harapan akan bertemu dengan Pincab nya, atau Rofi Bagian Umum, juga Rofi Manager flFisik Bank BJB Cabang Garut yang baru, justeru team malah sempat mendapatkan kabar bahwa, baik Pincab dan kedua nama Rofi yang berbeda bagian tersebut tidak ada di tempat. Padahal pada saat memasuki gedung BJB Cabang Garut tersebut salahsatu security nya sempat menyampaikan bahwa team sudah ditunggu oleh Rofi Bag. Umum pasca team menyampaikan keperluan kedatangan team.
Akhirnya team liputan diterima oleh Herman Bag. AO (Account Officer) ” Saya akan coba sampaikan kepada atasan saya pak Rofi (Manager Fisik) apa yang menjadi kepentingan bapak-bapak datang ke kantor kami “.
” Secara kemanusiaan dan pribadi saya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya almarhum Dikri Ramdani, akan tetapi meskipun saya sempat mendengar perihal apa yang menjadi pemberitaan yang sudah tayang, saya tidak bisa berkomentar dikarenakan bukan ranahnya saya “, ungkap Herman.
Padahal, pada saat setelah mendengar kabar meninggalnya Dikri Ramdani dan team memiliki no kontak dari kedua nama Rofi yang bertugas di Bank BJB Cabang Garut, melalui chatting what’s app mengabarkan atau memberitahu, hingga datangnya team ke Bank BJB Cabang Garut tidak sama sekali di jawab dengan ucapan belasungkawa atau apapun.
Dari Herman Bag. AO. Team liputan diberikan kabar bahwa setelah di telpon olehnya, Rofi Manager Fisik nya akan berkunjung ke rumah almarhum didampingi oleh team liputan, dan team pun akan dikabari jika sang Manager Fisik tersebut sudah tiba di kantor BJB selepas kegiatan dari Bungbulang.
Kabar yang ditunggu tidak kunjung tiba, jangankan untuk mengabari team perihal untuk berkunjung ke rumah Almarhum Dikri Ramdani, pada saat dicoba di komunikasi melalui panggilan telepon, tidak diangkat, dan di chatting what’s app pun hanya membalas ” Waalaikum salam warahmatullahi “, saja dan tidak ada kelanjutan jawaban terkait dengan janji nya untuk berkunjung ke rumah almarhum Dikri Ramdani didampingi oleh team liputan.
Ironis memang dibalik megahnya gedung Bank BJB Cabang Garut, ternyata terdapat oknum Manager Fisik Bank BJB yang sudah pindah ke Bank BJB Cabang Tasik tanpa berperikemanusiaan dan tanpa ijin mencairkan data milik orang lain, serta dari para jajaran nya pun tidak sama sekali rasa untuk berbelasungkawa, meskipun mengetahui bahwa data tersebut memang menjadi nasabah aktif, padahal almarhum tidak menikmati apapun dan meninggalnya almarhum nama nya menjadi nasabah aktif di Bank BJB Cabang Garut.
Tema liputan akan melanjutkan dengan Dumas terkait data palsu Santi Susanti, dan melaporkan ke pihak yang berwajib perihal data a/n Almarhum Dikri Ramdani.
(Team liputan)
Komentar