Viosarinews.com, Maluku Utara – Warga Desa Kabau Pantai dan Desa Wai Ina Kecamatan Sulabesi Barat Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara terlibat tawuran, Kamis (30/8).
Bentrok ini diduga akibat dibakarnya jembatan penghubung dua desa tepatnya di kompleks Uwa Goi oleh oknum warga Desa Wai Ina.
Informasinya jembatan dibakar menggunakan ban bekas sekira pukul 13.25 WIT.
Salah warga Desa Kabau Pantai, RF yang bertugas di Desa Fuata Kecamatan Sula Besi Selatan saat hendak pulang ke Kabau Pantai sempat melihat insiden pembakaran jembatan tersebut.
“Sekitar 5 orang. Saya tidak kenal. Mereka tanya asal saya dari mana. Saya takut saya bilang saya dari Fagudu. Mereka (oknum pembakar jembatan) sempat bantu angkat motor saya menyebrangi sungai,” katanya kemarin.
RF kemudian melapor ke warga. Warga Kabau dan aparat keamanan dari TNI dan Polisi langsung ke lokasi.
Tak menunggu lama, petugas keamanan langsung ke desa Wai Ina menghubungi aparat desa.
Plh Kepala Desa Wai Ina Bosman Kemhai, Ketua Pemuda Desa Wai Ina Surandi bersama sejumlah pemuda Wai Ina langsung menuju TKP.
Bosman mengaku siap bertanggung jawab memperbaiki jembatan tersebut namun beri mereka waktu. Mengingat indisen itu terjadi di malam jelang Hari Raya Idul Adha.
“Jebatan ini hari Sabtu kami upaya kerjakan. Dan hari Senin sudah bisa digunakan lagi,” ucap Bosman.
Bosman bersama warganya sempat buat jalan darurat menggunakan batangan kayu untuk disebrangi mobil milik warga Kabau Pantai yang hendak pulang dari Kota Sanana.
Namun langkah persuasif antara warga dua desa bersama pihak keamanan tampaknya tidak bisa membendung terjadinya bentrok.
Sekitar 4 mobil pick up milik warga desa Kabau hendak pulang dari Kota Sanana. Namun 3 unit yang hanya melintasi Desa Wai Ina.
Salah seorang sopir, Sarmin mengaku, mereka dilempari batu di ujung utara Desa Wai Ina.
“Beberapa kali lemparan. Kami terpaksa setop. Untung ada aparat yang mengawal kami yang tangkap salah seorang yang diduga ikut melempari,” tutur Sarmin.
Tak tahan emosi, lelaki yang sempat diamankan petugas langsung dihajar penumpang. Masalah kian melebar. Warga Wai Ina yang bersama Bosman pun turut dipukul.
Tak puas dengan tindakan warga Kabau, ketua pemuda bersama teman-temannya menuju desa mereka untuk memanggil warga Wai Ina lainnya.
Sekitar 15 menit, puluhan warga Wai Ina langsung menuju TKP. Aparat keamanan yang berupaya mencegah kedua warga ini, namun belum berhasil.
Saling baku lempar pun tak terelakan. Hampir sejam aksi baku lempar antara warga terjadi. Puluhan kali aparat lepas tembakan peringatan namun tidak diindahkan. Tak berselang lama aksi kedua warga reda.
Amatan media ini di lapangan, 3 unit mobil pic up milik warga Kabau Pantai dilempari hingga bagian kaca mobil pecah, lampu sen mobil pecah.
Bahkan, sebagian barang belanja penumpang pun hilang. Uang setoran milik salah seorang sopir, Alan pun hilang.
“Kurang lebih 2 juta uang setoran saya diambil. Ponsel saya juga diambil. Barang belanja penumpang saya pun diambil,” akunya.
Puluhan warga desa Kabau Pantai yang berdatangan turut bantu menyebrangi 3 pick up hingga usai Magrib.
Pihak Polsek Sula Barat dan TNI hingga malam tadi masih memburu pelaku pembakaran jembatan yang dianggap dalang dari bentrok tersebut. “Satu regu TNI dan polisi sudah ke desa Wai Ina,” Kanit Intelkam Polsek Sula Barat Bripka Akmal Pora.
“Untuk jumlah korban dan kerugian akibat bentrok tersebut kita masih identifikasi,” pungkas Akmal. (cr-01).
Gunawan Tidore/ Vio Sari.S.E.
Komentar