Viosarinews.com, Ketapang – Kalbar __ Komunitas Matan Diskusi Club bersama Forum Koordinasi Lintas OKP Se – Kabupaten Ketapang menggelar Buka Puasa Bersama dan Diskusi serta Ramah tamah guna membahas Isu permasalahan daerah dan UU Cipta Kerja.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (28/03/2023) bertempat di Jln. H. Agus Salim, Kelurahan Tegah, Kecamatan Delta Pawan, dalam ruang Pojok Baca Digital Masjid Agung Al˗Ikhlas Lantai 1.
Sebanyak 17 organisasi kepemudaan yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia Matan Diskusi Club (MDC), (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
(PMKRI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) , Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politap, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) AL˗Haudl, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) AMKI, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Tanjung Pura, Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), Persatuan Pemuda Matan Hilir Utara (PERDAMHU), Persatuan Mahasiswa Kendawangan (PERMASKEN), BK Perduli, Millenial Sosial Proactive (MSP), Relawan Indonesia (Relindo). Menyampaikan ide, kiritikan serta masukan selama kegiatan berlangsung. Salah satu Isu daerah yang menjadi kritikan mereka adalah stok darah yang kurang serta harganya yang sampai sekarang belum ada penurunan.
“Kegiatan ini kami laksanakan bertujuan agar pemuda yang tergabung dari berbagai organisasi kepemudaan dapat bertukar pemikiran serta gagasan mengenai permasalahan yang terjadi pada saat ini baik itu isu nasional maupun Isu daerah, karena dengan bertukar gagasan maka akan muncul sebuah solusi untuk menindaklanjuti dari permasalahan yang terjadi sekarang,” Ujar Anton ketika di wawancarai.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman dari Forum Koordinasi Lintas OKP dan BEM Se-kabupaten Ketapang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini”.
” Ini merupakan agenda kita bersama untuk bertukar gagasan guna mendapatkan solusi dan tindakan yang baik untuk dilakukan kedepannya, Matan Diskusi Club (MDC) hanya mewadahi. Semoga dengan adanya agenda seperti ini bisa meningkatkan kerukunan kita antar OKP, sebab sudah cukup lama kita tidak pernah berkolaborasi dalam segala pergerakan, dan ini adalah moment kita untuk membangun kesolidan antar OKP guna membantu masyarakat dalam setiap pergerakan, sebab keberhasilan suatu pergerakan itu dikarenakan persatuan dan kekompakan kita semua. Warna almamater dan instansi kita boleh beda namun tujuan pergerakan kita harus sama dalam membantu masyarakat.
Ada saatnya kita bersaing dan ada saatnya juga kita saling membantu dan hari ini saatnya kita saling bertukar pikiran dan gagasan,” Tuturnya.
Sementara Mohrizal selaku perwakilan dari Gerakan Pemuda Marhaen menyampaikan sedikit singgungan kepada DPRD Prihal permasalahan darah yang mana pada saat itu anggota DPR hanya memberikan tanggapan yang sangat tidak nyaman untuk didengar para aktivis
“Hari ini kita di Ketapang sebagai aktivis mestinya berusaha lebih banyak untuk menjadi penyambung lidah rakyat.
Harus lebih aktif dari yang saat ini kita tampilkan, mengingat para pembesar kita di DPR sepertinya kurang bersemangat dalam menjadi penyampai kepentingan masyarakat.”
” Bayangkan salah seorang pimpinan DPR bisa dengan santai mengatakan “uang nya mana” ketika kita minta agar harga servis cos darah diturunkan, padahal ibu kowira telah setuju untuk mendorong subsidi harga servis cos darah,. Aneh nya malah pimpinan DPR nya malah bilang “uangnya mana”. ujar pria yang juga merupakan ketua dari organisasi Baksos Lintas Agama.
“Mari kita sebagai kaum intelektual dan kaum aktivis Ketapang lebih giat lagi, kerja lebih keras lagi untuk kepentingan rakyat Ketapang dan untuk itu kita harus banyak diskusi tentang permasalahan rakyat Ketapang”. pesan mohrizal.
(Hadi M)
Komentar