NAPAK TILAS KAPOLDA KALBAR HADIRI
RITUAL ADAT Di TUGU TOLAK BALA

“Tugu ini merupakan sebuah lambang
persatuan dan keberagaman serta semangat
kebersamaan dalam menghadapi tantangan
konflik.” (Kapolda Kalbar, Irjen Pipit Rismanto)

KETAPANG, Kalimantan Barat,- Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar), Irjen Pol Pipit Rismanto menghadiri ritual adat Tugu Tolak Bala di Jalan Merdeka, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang, Sabtu (21/10/2023). Ritual adat tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Napak Tilas perjuangan, pembangunan dan budaya tahun 2023.

Kapolda memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Napak Tilas. Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan momentum untuk mengingat kembali para pejuang dan leluhur yang telah berjasa.

“Mari kita berikan penghormatan dan
penghargaan setinggi-tingginya dengan selalu menjaga warisan yang ada di Kabupaten Ketapang tercinta ini,” kata Kapolda saat memberikan sambutan.

Tugu Tolak Bala atau Tugu Perdamaian
memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Ketapang. Tugu ini merupakan sebuah lambang persatuan dan keberagaman serta semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan konflik.

“Tugu ini dibangun pada tahun 2001, dimana pada tahun tersebut di kabupaten-kabupaten lain terjadi gejolak atau kerusuhan antar suku, ras maupun agama, namun di Ketapang saat itu dalam situasi aman dan kondusif,” terang Kapolda.

Dia berharap, dengan adanya ritual ini dapat mengajarkan generasi muda tentang
pentingnya menjaga perdamaian, menghormati perbedaan dan membangun harmoni di tengah masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi momen yang tepat untuk memperkuat kemitraan antara kepolisian, masyarakat dan pemangku adat dalam menjaga dan membangun kerukunan di Kabupaten Ketapang,” ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat khususnya
generasi muda Kabupaten Ketapang untuk
menghormati dan melestarikan warisan
budaya. Selain itu juga membuka diri terhadap perubahan dan perkembangan zaman.

“Kita harus memastikan bahwa generasi muda kita mengetahui dan menghargai kekayaan budaya kita, serta mampu mengambil peran dalam menjaga tradisi adat ini untuk masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

Dalam kegiatan prosesi adat tersebut juga
dilaksanakan penandatangan Prasasti
Revitalisasi Kawasan Tugu Tolak Bala dan
Monumen Panca Karya Ketapang.

(Hm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *