Pelepasan Tiga Dongdang di Tiga Dusun Meriahkan Hajat Bumi Desa Bantarjaya 2025

Berita30 Dilihat

Viosari–Pebayuran, Bantarjaya — Tradisi pelepasan tiga dongdang dari tiga dusun menjadi sorotan utama dalam rangkaian Hajat Bumi Desa Bantarjaya 2025. Sejak siang hari, warga dari Dusun 1, Dusun 2, dan Dusun 3 berkumpul membawa dongdang yang dihias dengan hasil bumi, palawija, serta ornamen tradisional yang mencerminkan kekayaan dan kesuburan desa.

Prosesi pelepasan dongdang dimulai serentak dari masing-masing dusun. Arak-arakan berlangsung meriah dengan iringan musik tradisional dan sorakan semangat warga yang mengiringi perjalanan dongdang menuju pusat desa. Tradisi ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kepala Desa Bantarjaya, Abu Jihad Ubaidillah, menegaskan bahwa pelepasan dongdang merupakan momen penting yang terus memperkuat nilai gotong royong antarwarga.

“Dongdang ieu gambaran syukur urang ka Nu Maha Kawasa. Lewat arak-arakan ieu, urang ngahiji deui, silih ajenan, jeung ngajaga budaya karuhun supaya moal leungit,” ujar Abu Jihad.

Arak-arakan tersebut diikuti oleh warga dari berbagai kalangan—tokoh masyarakat, ibu-ibu, pemuda, hingga anak-anak—yang tumpah ruah memenuhi jalan desa. Kreativitas setiap dusun dalam menghias dongdang membuat tradisi ini semakin hidup, penuh warna, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Setibanya di titik kumpul utama, ketiga dongdang disatukan sebagai simbol kuat bahwa seluruh dusun di Desa Bantarjaya tetap menjaga kebersamaan dalam keberagaman.

Tradisi pelepasan dongdang ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinanti. Selain menjaga kelestarian adat, kegiatan tersebut juga mempererat hubungan sosial warga serta mengukuhkan identitas Desa Bantarjaya sebagai desa yang konsisten merawat kearifan budaya Sunda.

 

Komentar