Bandung, __Pada hari Senin, pukul 10:00 hingga 13:00, aksi dilakukan di Gedung KPK Pusat untuk mendesak percepatan penanganan kasus korupsi iklan Bank BJB. Kasus yang melibatkan lima tersangka, dua di antaranya merupakan pihak internal bank dan tiga lainnya dari pihak swasta, diduga menimbulkan kerugian negara sebesar lebih dari Rp100 miliar akibat penggelembungan biaya iklan.
Ketua Umum LSM Tuar Bersatu, Iwan Ridwan, melalui Ketua DPC Tuar Bersatu Kota Bandung, Anep Saefuloh, menyampaikan urgensi agar KPK segera menuntaskan kasus ini secara tuntas dan transparan. Menurutnya, lambannya proses penanganan KPK telah menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama karena korupsi di lembaga pemerintah daerah seperti Bank BJB berdampak langsung pada kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Jurnalis Peduli Jawa Barat, diwakili oleh Novi Nurdiansyah, SE, turut menyuarakan pentingnya ada progres nyata dalam penanganan kasus ini. Mereka menekankan perlunya langkah hukum yang lebih jelas dan cepat dari KPK, mengingat kasus ini melibatkan dana yang sangat besar. Novi juga mengimbau agar identitas para tersangka segera diumumkan kepada publik, sehingga transparansi penanganan kasus ini dapat terlihat dan memberikan efek jera bagi pihak lain.
Madun Hariyadi, perwakilan dari Gerakan Penyelamat Harta Negara Republik Indonesia (GPHN-RI), juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya percepatan penyelesaian kasus ini. Menurutnya, langkah cepat dari KPK akan sangat penting untuk mencegah kerugian negara yang lebih besar dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat. Ia berharap KPK dapat menunjukkan profesionalisme dan komitmennya dalam menangani kasus ini tanpa ada intervensi.
Dengan sorotan besar dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan KPK segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan penyelidikan dan memberikan kejelasan kepada publik mengenai penanganan kasus korupsi ini.
Komentar