BANDUNG, __ Siapa yang tidak kenal sosok calon Wakil Walikota pasangan ARFI AYEUNA UNTUK BANDUNG, Anak dari Pegusaha sukses Kota Bandung H. MA”SOEM, TEH YENA mempunyai Komitmen dengan kaum perempuan Kota Bandung, berharap ingin memerdekakan kaum perempuan, yang selama ini masa ada kesan termaginalkan dalam Pekerjaan baik kedudukan jabatan, blom adanya tingkat kesetaraan secara utuh. Tutur YENA di sela kesibukan bersirahturahmi di masyarakat Kota Bandung.
YENA MA”SOEM Figur perempuan yang peduli kaum HAWA, terus berjuang menyuarakan harapan jadi kenyataan. Dengan didasari rasa ketulusan dan niat baik nya, menyuarakan Kota Bandung, berbondong bondong ingin berjumpa dan berharap TEH YENA hadir ditengah tengah masyarakat daerah masing masing. Tingkat Trust masyarakat pada TEH YENA semakin terasa, Jika beliau betsirahturahmi, yang hadir di dominasi kaum perempuan Ema ema muda muda milenial
Yang berharap calon Walikota Bandung YENA MA”SOEM terwujud.
Sebagai Pegamat Kebijakan Publik dan Politik, dari hasil analisis di lapangan, nama YENA sudah terasa se Kota Bandung, Popularitasya cukup baik, sebagai inspirator kaum perempuan, membuka fikiran fikiran kaum perempuan, lebih semangat untuk bersama berjuang bersama SRIKANDI AYEUNA UNTUK BANDUNG.
YENA berharap banyak program yg akan dijalankan nanti, baik usaha ekonomi kecil, agar kaum perempuan ke depan lebih mandiri. Dan Jika berkenan wabil khusus pejuang perempuan bila blom ada pekerjaan beliau akan berupaya memasukan sesuai dengan kapasitas dirinya.
Juga usaha simpan pinjam akan secara di wujudkan jika YENA jadi petinggi birokrat.
Agar para Ema ema jg lainya, untuk segera tinggalkan yg selama ini di lakukan Bank Emok, yang menjadi malapetaka ke depan.
Dari beberapa item bentuk program yg ada juga masih ada program andalan lainya.
Semoga saja ini menjadi inspiratif kaum perempuan, bila anda berharap mendukung harapan YENA menjadi Wakil Walikota Bandung, Semua ada pada masyarakat sebagai eksekutor suara penentu.
Selamat bekerja Sahabat.
Wass …
PEGAMAT KEBIJAKAN
PUBLIK KOTA BANDUNG.
R. WEMPY SYAMKARYA.
Komentar