Viosarinews.com, Kutai Barat, __ Sebuah video yang memperlihatkan aksi ppemukulan yang diduga dilakukan oleh seorang ajudan Bupati Kutai Barat (Kubar) terhadap sopir truk sawit viral di media sosial. Video itu direkam oleh salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut di Jembatan Kinong (Jengan Danum), Kubar, Kalimantan Timur, pada Rabu, (20/12/2023).
Kekerasan bukanlah hal yang asing dalam masyarakat kita, tetapi ketika kekerasan tersebut dilakukan oleh seorang ajudan Bupati, hal ini menjadi pertanda buruk bagi tatanan demokrasi kita. Video yang menunjukkan ajudan Bupati Kutai Barat melakukan pemukulan terhadap sopir truk sawit telah menjadi viral dan menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana kekuasaan digunakan dan disalahgunakan di Indonesia.
Dalam video tersebut, ajudan Bupati tampak menendang sopir truk sawit setelah menariknya keluar dari truknya. Sopir truk tersebut tampak pasrah dan tidak melakukan perlawanan. Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa Bupati Kutai Barat, F.X. Yapan, tampak berada di lokasi kejadian dan tidak melakukan apa-apa untuk mencegah atau menghentikan aksi kekerasan tersebut.
“Moso bupati… Bupati kok seperti itu,” celetuk penumpang bus di dekat perekam video yang viral. Dalam video itu, terlihat seorang pria berbaju merah dan celana hitam yang diduga sebagai ajudan Bupati Kutai Barat, menendang sopir truk sawit setelah menarik paksa keluar dari pintu truknya.
Menurut keterangan Bupati Kubar, aksi pemukulan itu terjadi karena sopir truk sawit tidak memberi jalan kepada rombongan yang baru pulang dari sosialisasi di Tanjung Isuy, Kecamatan Bongan. Rombongan Bupati Kubar DPC PDIP menggunakan mobil dinas.
Namun, apakah ini cukup alasan untuk melakukan tindakan kekerasan? Apakah ini refleksi dari bagaimana kekuasaan digunakan dan disalahgunakan di Indonesia?
Kekerasan struktural seperti ini menunjukkan betapa pentingnya penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia. Kita harus memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari posisi atau status mereka, dihargai dan dilindungi oleh hukum.
Kekerasan oleh ajudan Bupati ini harus menjadi peringatan bagi kita semua tentang bahaya penyalahgunaan kekuasaan. Kita harus berjuang untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan merata, di mana setiap individu dihargai dan dilindungi oleh hukum.
Kita harus berjuang untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan merata, di mana setiap individu dihargai dan dilindungi oleh hukum. Kita harus berjuang untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan merata, di mana setiap individu dihargai dan dilindungi oleh hukum.
Mari kita berharap bahwa insiden ini akan menjadi titik balik dalam bagaimana kita memandang kekerasan dan penyalahgunaan.
(Vio Sari / Agung)
Komentar