Bandung – Sejumlah keluarga pasien yang menjalani rehabilitasi narkoba di Yayasan Cakra Sehati, Bandung, mengeluhkan tingginya biaya rehabilitasi yang harus mereka tanggung. Keluhan ini muncul menyusul pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan dugaan praktik pemerasan di panti rehabilitasi tersebut.
Beberapa keluarga pasien mengungkapkan bahwa mereka diminta membayar sejumlah besar uang untuk biaya administrasi dan perawatan, yang dianggap memberatkan kondisi ekonomi mereka. Salah satu keluarga menyebutkan bahwa mereka diminta membayar Rp 2.500.000 per orang, dengan total biaya mencapai puluhan juta rupiah untuk beberapa anggota keluarga yang menjalani rehabilitasi di yayasan tersebut. Mereka mempertanyakan besaran biaya tersebut dan berharap adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan yayasan.
Pihak Yayasan Cakra Sehati sendiri sebelumnya telah membantah tuduhan pemerasan. Mereka menyatakan bahwa biaya yang dibebankan merupakan biaya administrasi dan perawatan, bukan uang tebusan. Namun, penjelasan tersebut belum sepenuhnya memuaskan keluarga pasien yang masih merasa terbebani dengan biaya yang tinggi. Mereka berharap pemerintah dapat turun tangan untuk mengawasi dan mengatur biaya rehabilitasi di lembaga swasta seperti Yayasan Cakra Sehati agar lebih terjangkau bagi masyarakat.
Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap lembaga rehabilitasi narkoba swasta. Tersedianya layanan rehabilitasi yang terjangkau dan berkualitas sangat penting dalam upaya penanggulangan masalah narkoba. Perlu adanya regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih intensif untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga perlu menyediakan lebih banyak layanan rehabilitasi yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap orang yang membutuhkan perawatan rehabilitasi narkoba dapat memperolehnya tanpa terbebani biaya yang mahal.
Perlu adanya transparansi biaya dan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah terhadap lembaga rehabilitasi swasta. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang merugikan dan memastikan akses yang setara terhadap layanan rehabilitasi narkoba yang berkualitas dan terjangkau. Selain itu, perlu juga adanya edukasi kepada masyarakat tentang hak-hak mereka dalam mendapatkan layanan rehabilitasi dan bagaimana cara melaporkan jika mereka menemukan adanya praktik-praktik yang tidak sesuai dengan aturan.
Komentar