PARANGLOE – Kasus pencurian kendaraan bermotor atau curanmor yang marak di Kabupaten Gowa, khususnya di Kecamatan Parangloe menjadi keprihatinan berbagai pihak. Kinerja aparat kepolisian pun mendapat sorotan terutama dari pihak kerabat korban curanmor.
Mereka menilai, fungsi anggota Intel dan Bhabinkamtibmas Polsek Parangloe dalam menjaga dan mencegah potensi tindakan kejahatan di tengah masyarakat tidak maksimal.
Penilaian ini diungkapkan oleh Ketua Peradi Bersatu Kota Makassar, Muh Idris Rumpa sekaligus kerabat salah satu korban curanmor, Rusli Haisarni.
Idris mengungkapkan, sebagai mata kesatuan, Intel maupun Bhabinkamtibmas tidak maksimal melaksanakan tugas dan fungsinya di lapangan.
“Tugas pokok Resintel adalah sebagai mata dan telinga kesatuan. Seperti di Polsek, Resintel itu berkewajiban melaksanakan deteksi, ada deteksi dini dan tentu bisa melakukan pencegahan tindak kejahatan,” ujar Idris, Rabu (19/6/2024).
Terkait rentetan kasus curanmor yang terjadi, kata dia, sebenarnya Polsek Parangloe harus punya laporan kejahatan, sehingga mampu mendeteksi orang-orang yang berpotensi melakukan suatu tindak kejahatan.
“Gunanya juga Bhabinkamtibmas. Bhabinkamtibmas juga dibentuk untuk bagaimana mereka mengetahui bahwa di desanya itu bisa ada lapju atau laporan jurnalnya terkait angka kejahatan serta oknum di desanya yang pernah terlibat kejahatan dan masuk daftar untuk pembinaan,” urainya.
Menurut Idris, tugas utama Resintel dan Bhabinkamtibmas ini tak dijalankan dengan baik, sehingga kasus curanmor berulang terjadi dalam waktu yang cukup berdekatan.
“Laporan masyarakat kan ada tiga kasus curanmor yang terjadi dalam kurun berdekatan. Itu menandakan bahwa memang fungsi Resintel dan Bhabinkamtibmas di Polsek Parangloe itu tidak maksimal,” cetusnya.
Kapolsek Parangloe, Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Azhar saat dikonfirmasi terpisah menepis penilaian masyarakat bahwa fungsi Resintel dan Bhabinkamtibmas tak maksimal.
Ia mengaku, bahwa setiap saat anggota Intel dan Bhabinkamtibmas Polsek Parangloe itu rutin melakukan patroli.
“Setiap apel saya selalu menekankan kegiatan patroli. Apalagi pasca kejadian (pencurian motor, red-), kegiatan patroli kita terus tingkatkan,” dalih AKP Azhar.
Dalam patroli itu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk waspada terhadap potensi tindak kejahatan. Termasuk melakukan pembinaan kepada anak remaja yang ditemukan berkumpul di waktu malam hari.
“Saya juga keliling dari Masjid ke Masjid setiap hari Jumat menyampaikan pesan Kamtibmas kepada masyarakat. Ini menjadi program saya sebagai Kapolsek Parangloe,” katanya.
Perwira tiga balok di pundak itu juga menegaskan siap mengevaluasi anggotanya yang dinilai tidak becus menjalankan tugas.
“Anggota Intel maupun Bhabinkamtibmas yang tidak becus bekerja pasti kami evaluasi. Begitupun saya selaku Kapolsek siapa dievaluasi oleh Kapolres,” tegasnya.
Terkait soal rentetan curanmor yang terjadi, pihaknya juga terus bekerja keras di lapangan melakukan penyelidikan. Kendati sejauh ini, jejak pelaku curanmor belum berhasil diidentifikasi.
“Kita masih terus dalami jejak pelaku melalui rekaman CCTV. Karena itu, kami minta maaf jika proses penyelidikan belum maksimal,” tukasnya.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Parangloe, Ipda Syam menyampaikan penyelidikan pelaku curanmor terus didalami.
“Kita terus bekerja ekstra mengumpulkan informasi di lapangan, termasuk mendalami kemungkinan dugaan keterlibatan orang dalam yang bekerja sama dengan jaringan pelaku curanmor,” tandasnya.
@ASWAR
Komentar