SEMARANG –Seorang pria berinisial JD mengaku mendapat perlakuan tidak sopan berupa makian dari oknum anggota polisi saat mengurus tilang di kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali. Kejadian ini disebut terjadi pada Senin, 21 Maret 2025.
JD mengatakan bahwa dirinya datang ke kantor Satlantas Boyolali untuk menyelesaikan proses tilang yang diterimanya sebelumnya. Namun, saat proses administrasi, JD justru mengaku mendapat perlakuan kasar dari salah satu petugas.
“Saya datang dengan itikad baik untuk menyelesaikan tilang, tapi malah dimaki-maki. Kata-katanya sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang aparat kepada warga,” ujar JD saat ditemui awak media, Selasa (3/6/2025).
JD tidak merinci makian apa yang diterimanya, namun ia menyatakan bahwa perlakuan tersebut membuatnya merasa dipermalukan dan tidak dihargai sebagai warga negara.
Menurut penuturan JD, kejadian bermula saat dirinya ditilang oleh petugas saat mengendarai mobil di wilayah Kabupaten Boyolali. Ia kemudian mendatangi kantor Satlantas Boyolali untuk menyelesaikan administrasi tilang. Namun saat dilayani oleh salah satu anggota polisi berinisial Ysf, JD mengaku mendapat ucapan yang tidak pantas.
“Dia (Ysf) melontarkan kata ‘matamu’ kepada saya. Saya sangat terkejut dan kecewa. Saya datang dengan itikad baik, tapi justru diperlakukan seperti itu,” ujar JD kepada wartawan.
JD menilai ucapan tersebut tidak layak dilontarkan oleh seorang aparat penegak hukum yang sedang menjalankan tugas. “Seharusnya polisi memberi contoh sikap yang baik kepada masyarakat. Ini justru sebaliknya,” tambahnya.
Kekecewaan juga disampaikan oleh kakak JD, berinisial AM. Ia menilai sikap arogan yang ditunjukkan oleh oknum polisi tersebut mencoreng citra Polri, khususnya di satuan lalu lintas.
“Ini jelas mencoreng semangat reformasi birokrasi dalam pelayanan publik. Polisi seharusnya humanis, bukan malah memaki warga,” tegas AM, Selasa (3/6/2025).
AM meminta Kapolres Boyolali untuk menindaklanjuti insiden tersebut secara serius agar tidak terulang di kemudian hari. Ia berharap ada evaluasi internal terhadap perilaku anggota di lapangan.
“Jangan anggap remeh persoalan ini. Ini menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Saya harap Kapolres Boyolali segera menyikapinya,” pungkas AM.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Boyolali terkait laporan warga tersebut.
(Alx/VS)
Komentar