Pimprus Viosarinews, Kontrol Sosial Ke Kantor Bulog , Sekaligus Wawancarai Kepala Dan Wakilnya

Lintas Daerah, News437 Dilihat

Viosarinews.com, Pati – 04 Desember 2020 Kondisi suplay Bulog dalam kondisi Pandemik saat ini, Yonas Haryadi Kurniawan selaku kepala Bulog kota Pati menerangkan “stok kita cukup bagus, jadi setiap masa panen kita melakukan penyerapan hasil panen tani sekitar khususnya kalo untuk cabang Pati wilayah kerja kita meliputi kabupaten Pati, kabupaten Rembang, kabupaten Kudus, kabupaten Jepara dan kabupaten Blora, jadi stok di masa pandemik tidak perlu kawatir Bulog insyaallah setoknya sangat cukup” ungkapnya.

Jenis beras yang di bagikan dari pemerintah untuk bansos adalah “karna untuk beras di Bulog ini kan ada CBP(Cadangan Beras Pemerintah) la itu yang kita lakukan penyerapan dari petani, itu berasnya kualitas medium” jelasnya.

jika di lapangan di temukan penimbunan beras bansos apa yang di lakukan oleh Bulog “jadi kalo penimbunan bukan ranah kami, itu sudah wewenang instansi lain, kolo Bulok memang ada untuk cadangan stok bukan penimbunan,karna Negara harus mempunyai cadangan stok untuk pangan ini, seperti misalnya pandemik, ada masa bencana alam itukan CBP di pakai seperti itu,kalo dulu kan ada Raskin, dan sekarang yang ada kan BPNT, cuman kan kebetulan BPNT kita disini tidak terlibat, karna warungnya bebas mau beli dari mana saja, kita lebih ke penugasan dari Pemerintah, jadi setiap Pemda itu memiliki atau punya kuota CBP jadi setiap kabupaten memiliki seratus ton, yang bisa di gunakan sesuai prosedur yang sudah di tetapkan oleh Pemerintah” pungkasnya

Guna mengatasi dugaan mafia mafia Bulog dan calo “kalo di karisidenan Pati kita tidak menemukan adanya Calo atau mafia Bulog, karna kita langsung ketemu dengan pengusaha penggilingan padi, kelompok tani bahkan ada bakul bakul kecil saat musim panen yang pakai sepeda mengantarkan langsung ke gudang, kan kalo cuman sekarung untuk buka kontrak kan repot jadi langsung satgas saya perintahkan meng akomodir atau di bayar langsung” jelasnya

untuk rutinitas pengeluaran beras , kita sekarang mengeluarkan beras itu berdasarkan permintaan penugasan jadi CBP ini keluar apabila ada penugasan atau ada gerakan Pemerintah untuk melaksanakan KPSH, KPSH adalah program Ketersediaan Pasokan Stabilisasi Harga itu biasa kita jakankan memang ada perintah dari Kementrian Perdagangan, itu yang kita glontorkan beras medium dengan harga delapan ribu seratus di depan pintu gudang, la kalau untuk beras lain kita kan Bulog juga punya produk komersil karna permintaan pasar, jika ada order beras Premium serta beras Portifit ya kita siapkan, cuman kita nyetoknya tidak banyak, serta bulog kan punya komuditi yang lain seperti Trigu, Gula pasir, Tepung dan Minyak Goreng, guna kepentingan masyarakat mengatasi kelangkaan biasanya” tandasnya

“Untuk penyaluran beras beras Bulog itu tidak ada batasannya sebenarnya, memang biasanya yang menebus itu adalah KPSH, kalo biasanya KPSH molai banyak penebusan biasanya stok di masyarakat molai menipis,karna mungkin sudah molai memasuki masa tanam serta tuntutan kebutuhan beras tetap ada, ahirnya molailah ada penebusan oleh KPSH baik itu dari pedagang berasnya ataupun dari toko toko di pasar, kalo untuk peredaran beras kita tidak bisa memantau secara menyeluruh peredaranya, cuman biasanya yang menebus adalah pemain perberasan di sekitaran wilayah kerja kita saja” ujarnya

“Beras beras tersebut biasanya larinya ke tiap kantor wilayah karena programnya seIndonesia jadi larinya ke seputaran wilayah kerja itu” pungkasnya

“bentuk kemitraan yang kita jalin dengan media sangat welcome seperti waktu waktu tertentu seperti lebaran atau apa kan pasti tenan teman mempertanyakan kesiapan bulog terhadap stok, karnakan gonjang ganjing di masyarakat seandainya tidak ada stok,kelangkaan bahan pangan itu kan dampaknya sangar besar mulai dari masyarakat menjadi kawatir, lonjakan harga, jadi melalui media lah kita bisa memberikan kabar atau berita yang sebenarnya tentang kesediaan stok Bulog

( Vio Sari SE/Team )

Komentar